resensi buku laris manis bisnis wisata halal


Judul buku : Laris Manis Bisnis Wisata Halal
Penulis        : Cheriatna
Tebal           : 80 halaman

Jeli Melihat Potensi Bisnis Wisata Halal

Siapa yang ingin terjun ke dunia bisnis travel? Tepat sekali bila menjadikan buku ini sebagai acuan sebelum benar-benar menyelami dunia bisnis travel. Baik yang ingin fulltime mau pun sekedar sambilan, yang memang punya hobi jalan-jalan, atau yang ingin punya penghasilan ribuan dollar, ingin mengubah arah hidup menjadi lebih baik, yang memiliki banyak waktu atau waktu luang untuk berbisnis. Siapa yang tak mau bila staffnya bekerja sementara bosnya jalan-jalan? Bagi penulis buku ini, travelling merupakan hobi yang dibayar mahal.

Bermula melihat pesawat yang terbang diatas dan bertanya ke mana pesawat itu pergi? Cheriatna kecil pun mulai bermimpi. Beruntung, penulis bisa jalan-jalan gratis ke Jepang tatkala diberi kesempatan untuk menimba ilmu dan pengalaman selama 8 bulan dalam sebuah program Noogyou Kenshuu. Berawal dari sini, beliau makin penasaran dengan pesona dunia yang penuh warna. 

Tak memiliki latar belakang IT dan travel, hanya berbekal ijazah SMA dan hobi jalan-jalan Cheriatna berani terjun dalam bisnis travel.

Melalui data yang dipaparkan dalam buku ini, terlihat bahwa warga Indonesia penyuka jalan-jalan yaitu hampir 8 juta orang Indonesia berwisata ke luar negeri. Tujuan wisata favorit wisatawan terdiri dari 5 negara Asia yakni Singapura, Malaysia, China, Arab Saudi dan Thailand.

Mengapa memilih bisnis wisata halal?

Jumlah muslim dunia akan semakin bertumbuh. Tahun 2014 saja sudah ada 116 juta yang diperkirakan meningkat hingga 180 juta traveller muslim dunia yang melakukan perjalanan wisata. Negara tujuan bisa negara mayoritas muslim atau non muslim. 

Wisata halal di sini mengandung pengertian adanya fasilitas halal yang mudah di dapat oleh para wisatawan seperti tersedianya tempat ibadah, jam shalat, arah kiblat di hotel, adanya tempat wudhu, ketersediaan kitab suci selama perjalanan wisata. Semua itu bertujuan agar wisatawan muslim tetap merasa aman dan nyaman selama perjalanan wisata. Di samping itu tidak adanya kegiatan non halal seperti perjudian atau minum minuman beralkohol. 

Banyak negara non muslim yang mulai berbenah diri untuk mempersiapkan negaranya menjadi destinasi halal seperti:

1. Korea

Tak hanya menyediakan restoran halal juga menyediakan tempat ibadah bagi muslim. Ada 15 masjid dan 40 tempat ibadah di tempat-tempat wisata populer seperti Nami Island dan bandara Incheon International.


makanan korea


Untuk informasi lebih lengkap mengenai tour wisata halal di Korea dapat mengunjungi link ini:     
http://english.visitkorea.or.kr/e_book/ecatalog.jsp Dir=437&catimage=&eclang=english 
http://english.visitkorea.or.kr/e_book/ecatalog.jsp?Dir=398&catimage=&eclang=english

Atau bisa mengunduh aplikasi “The Halal Korea” yang sudah tersedia di play store google.  

2. China

China menarik 57 juta wisatawan untuk berkunjung ke negara mereka di tahun 2015 lalu. Taman Budaya Islam China menjadi salah satu destinasi wisatawan.         Wilayah ini terletak di kampung Najia, Daerah Otonom Hui Ningxia dan dekat Masjid Najiahu yang terkenal. Taman ini merupakan satu-satunya taman budaya Islam di China yang di bangun untuk memamerkan arsitektur Islam, cara hidup masyarakat Islam, makanan Islam dan agama Islam di China. Cantik banget kan? 

Taman budaya muslim china

3. Jepang

Camii Mosque merupakan masjid paling mewah dan besar di Tokyo yang menjadi basis bagi warga muslim di Jepang. Masjid ini berada di Oyama-cho, Shibuya. Masjid ini menggunakan gaya arsitektural khas Turki yang sangat cantik.  

masjid di Jepang

4. Eropa

Baru-baru ini Indonesia mengikuti Expo Halal Spain 2016 di Madrid. Hal ini merupakan cara untuk memperkenalkan pasar produk halal di Eropa. Dan tingginya jumlah wisatawan muslim yang berkunjung merupakan asset sekaligus potensi untuk menjual produk-produk halal di sana.  

wisata di eropa

Tidak hanya luar negeri, di dalam negeri sendiri pemerintah sedang melakukan pembenahan diri untuk siap jadi negara terunggul dalam pariwisata halal di tahun 2020 mendatang. Karena Indonesia sendiri memiliki potensi wisata yang tak kalah menarik dengan luar negeri. 

Di buku ini, Cheriatna memaparkan bahwa peluang bisnis wisata halal masih terbuka lebar, bagaimana memulai bisnis dengan modal kecil, kiat-kiat men-digitalkan bisnis wisata, komponen pendukung bisnis, testimoni dari penikmat wisata halal, testimoni pebisnis wisata halal, ada juga foto-foto perjalanan wisata halal. 

Cheria Halal Wisata-bisnis travel yang dimiliki penulis jadi salah satu Nominator Biro Perjalanan Wisata Halal pada Kompetisi Pariwisata Halal Tingkat Nasional tahun 2016 in lho. 

Secara keseluruhan, e-book ini asyik dibaca meski masih ada beberapa kekeliruan tanda baca, salah ketik di sana-sini juga cerita yang terkesan sedikit melompat-lompat. Harapan saya ke depan, penulis mau bercerita lebih banyak mengenai pengalamannya memulai usaha travel dan apa saja suka-dukanya dalam menggeluti bisnis sehingga buku ini tak hanya menjadi sekedar buku bisnis biasa. Namun di balik semua kekurangan yang ada, tetap tidak mengurangi maksud dan tujuan penulis dalam berbagi ilmu dan informasi mengenai bisnis wisata halal. 

Ada pun beberapa kalimat favorit yang cukup memotivasi dalam buku ini:

1. Kamu cukup punya tekad kuat sebagai modal awal. (Hal 22)
2. Jangan lakukan hal yang sama untuk dapatkan hasil berbeda. (Hal 27)
3. Investasi tulisan sangat menguntungkan lebih dari investasi emas. (Hal 30)
4. Setelah kesulitan akan ada kemudahan. (Hal 49)
5. Kerja keras itu membuahkan hasil. (Hal 49)
6. Selalu ada jatuh bangun dibalik sebuah kesuksesan bukan?!
7. Cara tercepat belajar menguasai sebuah bidang  bidang bisnis adalah langsung dengan praktek di lapangan. (Hal 50)

lomba resensi buku




0 Komentar